Benalu dan Alpukat
Sebuah kisah
Suatu hari, sebatang pohon alpukat menikmati sejuknya udara sore. Tiba-tiba keasyikannya terusik oleh sapaan dari sebutir biji benalu yang sedang diterbangkan angin kian kemari.
"Selamat sore Kat", sapa benalu.
"Oh, kamu Lu, selamat sore juga", balas alpukat.
"Wah Kat, sekarang kamu udah besar, ranting-rantingmu banyak, daunmu lebat, buahmu besar-besar", puji benalu.
"Iya Lu, itu karena akar-akar saya banyak dan rajin menghisap sari-sari makanan dari dalam tanah", kata alpukat dengan bangga.
Kemudian benalu melanjutkan, "Kat, hampir sepanjang hari saya diterbangkan angin, rasanya badan saya capek sekali, boleh nggak saya beristirahat di salah satu rantingmu, satu malam saja?"
Tanpa berpikir panjang alpukat langsung mengabulkan permohonan sang benalu,
"Jangankan satu benalu kecil, lima puluh pun saya masih nggak rasa", pikir alpukat
Maka sejak itu benalu tinggal di pohon alpukat dan tanpa disadari oleh alpukat, benalu makin hari makin besar dan beranak banyak.
Suatu hari alpukat melihat tubuhnya sudah kurus kering, saat itulah alpukat sadar bahwa benalu sudah merugikan dirinya. Lalu alpukat memutuskan untuk menyuruh benalu meninggalkan tubuhnya.
"Kat, semua akar-akar saya sudah tertancap dalam tubuhmu jadi jangan pernah bermimpi kalau saya akan memenuhi permintaanmu", kata benalu sambil tertawa.
Semakin hari Alpukat makin kurus dan akhirnya mati karena benalu terus menghisap makanan dari tubuh alpukat tanpa belas kasihan.
Ingatlah… dosa besar – dosa kecil, akibatnya adalah MAUT.
Suatu hari, sebatang pohon alpukat menikmati sejuknya udara sore. Tiba-tiba keasyikannya terusik oleh sapaan dari sebutir biji benalu yang sedang diterbangkan angin kian kemari.
"Selamat sore Kat", sapa benalu.
"Oh, kamu Lu, selamat sore juga", balas alpukat.
"Wah Kat, sekarang kamu udah besar, ranting-rantingmu banyak, daunmu lebat, buahmu besar-besar", puji benalu.
"Iya Lu, itu karena akar-akar saya banyak dan rajin menghisap sari-sari makanan dari dalam tanah", kata alpukat dengan bangga.
Kemudian benalu melanjutkan, "Kat, hampir sepanjang hari saya diterbangkan angin, rasanya badan saya capek sekali, boleh nggak saya beristirahat di salah satu rantingmu, satu malam saja?"
Tanpa berpikir panjang alpukat langsung mengabulkan permohonan sang benalu,
"Jangankan satu benalu kecil, lima puluh pun saya masih nggak rasa", pikir alpukat
Maka sejak itu benalu tinggal di pohon alpukat dan tanpa disadari oleh alpukat, benalu makin hari makin besar dan beranak banyak.
Suatu hari alpukat melihat tubuhnya sudah kurus kering, saat itulah alpukat sadar bahwa benalu sudah merugikan dirinya. Lalu alpukat memutuskan untuk menyuruh benalu meninggalkan tubuhnya.
"Kat, semua akar-akar saya sudah tertancap dalam tubuhmu jadi jangan pernah bermimpi kalau saya akan memenuhi permintaanmu", kata benalu sambil tertawa.
Semakin hari Alpukat makin kurus dan akhirnya mati karena benalu terus menghisap makanan dari tubuh alpukat tanpa belas kasihan.
Ingatlah… dosa besar – dosa kecil, akibatnya adalah MAUT.
0 komentar:
Posting Komentar