Prolog...

In this part of pilgrim, I pick up these scattering notes along the pathway. Whether they are friend’s words or mine that is touching and inspiring. Maybe, in these traced footprints, there are memories worth reflected, there is flame that flare up spirits, and there are inspirations that flashing imaginations. Hope you love reading my notes.

One Minute Wisdom

Spoon boy: Do not try and bend the spoon. That's impossible. Instead only try to realize the truth. Neo: What truth? Spoon boy: There is no spoon. Neo: There is no spoon? Spoon boy: Then you'll see that it is not the spoon that bends, it is only yourself.

SAHABAT

Sahabat


Pada suatu hari dua orang sahabat sepakat untuk bersama-sama mengadakan perjalanan jauh. Mereka sahabat karib yang sudah bertahun tahun telah mengenal satu sama lain. Yang satu berjanji kepada yang lain, "Aku akan mendampingimu dalam kesulitan dan kegembiraan. Apa pun yang terjadi, aku akan tetap bersamamu, lebih-lebih dalam kesulitan di perjalanan.

Teman yang kedua, yang sedikit lemah dan penakut sangat senang mendengar janji itu. Mereka kemudian pergi bersama

Dalam perjalanan itu mereka harus melewati sebuah hutan yang sangat lebat. Karena janji itu, teman yang lemah tidak takut. Akan tetapi sesudah setengah perjalanan, tiba-tiba muncul seekor beruang besar. Segera teman yang kuat itu memanjat sebatang pohon untuk menyelamatkan diri, meninggalkan teman. Teman yang lemah tidak dapat mengikuti apa yang dilakukan oleh teman yang kuat. Di saat panik itu, ia tiba-tiba berbaring di tanah pura-pura mati. Dia menutup matanya rapat-rapat dan berusaha tidak bernafas.

Temannya yang di atas pohon melihat beruang besar itu mendekati sahabatnya. Dia melihat beruang besar itu melangkah mendekati temannya yang sedang berbaring, berjalan mengelilinginya, berhenti sesaat dekat telinganya, dan dengan tenang pergi menghilang ke tengah hutan.

Dengan rasa lega teman yang berada di pohon turun, sementara yang satunya segera bangun dan duduk.

"Aku mengamati beruang itu tampaknya membisikkan sesuatu kepadamu," kata teman yang lebih kuat. "Ya, beruang itu berbisik begitu bodohnya aku mempercayai engkau," jawab orang itu dengan sikap dingin.

0 komentar:

Posting Komentar